6 JURUS BELAJAR MAHASISWA - BERDASARKAN PENGALAMAN- (Bagian Pertama)


Setiap mahasiswa pasti mempunyai cara belajar tersendiri, termasuk anda. Namun rasanya tidak salah jika anda membaca cara belajar berikut ini. Cara belajar ini berdasarkan pengalaman pribadi penulis, dan hasilnya cara inilah yang berhasil menghantarkan penulis meraih gelar master dari University of Malaya Kuala Lumpur, Malaysia dan sangat cocok digunakan bagi anda yang belajar di Strata Satu.

1) Ingat Tuhan
Biasanya ketika kita disibukkan oleh berbagai aktifitas, kita lupa dengan pemberi aktifitas itu. Biasanya ketika kita sibuk mencari nafkah, kita lupa kepada sang pemberi nafkah itu. Begitu pula ketika kita menuntut  ilmu biasanya kita lupa kepada sang pemberi ilmu itu, sang maha kuasa, sang maha mengetahui di atas segala-galanya.

Banyak mahasiswa yang sibuk dengan urusan akademiknya, sibuk dengan tugas-tugasnya, merasa galau dengan perkuliahannya, namun mereka lupa untuk berdoa’ dan mengingat Tuhannya, mungkin mereka beranggapan bahwa tidak ada campur tangan Tuhan dalam perkuliahan mereka. Tuhan adalah sebaik-baik tempat curhat, oleh sebab itu hendaknya mahasiswa menjadikan Tuhannya sebagai tempat bergantung yang utama, jangan karena ingin mendapatkan ilmu yang banyak, wawasan yang luas, tetapi lupa berdoa’ dan minta tolong kepada Tuhan.

Tuhan anugerahkanlah kepada kami setetes ilmu Engkau, dan jadikanlah ilmu itu bermanfaat bagi kami dan bagi orang lain.

Meskipun kita senantiasa berusaha untuk mencari ilmu, namun tidak diiringi dengan berdoa’ maka ilmu itu tidak akan bermanfaat dan berkah. Sehingga saya mengatakan bahwa hidup ini ada dua hal yang sangat diperlukan dan tidak boleh dipisahkan di antara keduanya. Pertama usaha dan kedua doa’.

    Mahasiswa yang hanya berusaha saja tanpa berdoa’ ini dikatakan sebagai mahasiswa yang sombong. Tapi, jikalau ada mahasiswa yang berdoa’ saja namun tidak ada usaha untuk meraih ilmu, ini dapat dikatakan sebagai mahasiswa pesong, karena hanya berdoa’ saja tapi tidak mau belajar.

Tiada kekuatan melainkan kekuatan dariNya. Dia maha mengetahui, maka mohonlah pengetahuan dariNya.

2) Jaga Body
Jaga body, jaga stamina dan menjaga kesehatan adalah faktor yang selalu dikesampingkan oleh kebanyakan mahasiswa. Padahal ini merupakan faktor utama dan langkah awal bagi setiap mahasiswa yang ingin mendapatkan hasil belajar yang baik serta memuaskan. Logikanya, bagaimana bisa anda dapat belajar dengan baik sementara body anda lemas? Jika dalam keadaan seperti ini, tubuh anda bukan memerlukan belajar, tapi membutuhkan istirahat. Bagaimana bisa anda mendapatkan pemahaman terhadap buku yang sedang anda baca, jikalau anda sedang terbaring sakit? Contoh kecil adalah; ketika anda terkena flu atau batuk dan pada saat itu pula anda sedang membaca buku, maka saya yakin anda bukan fokus terhadap bahan bacaan tetapi sibuk dengan batuk atau flu anda itu, meskipun buku tersebut tetap anda pegang dan baca. Dalam keadaan seperti ini anda tidak akan merasa kenyamanan saat belajar. Nah, karenanya menjaga body ketika hendak belajar itu merupakan hal yang teramat penting.

3) Fokus Dan Serius Di Kelas
Berbagai peragai mahasiswa di dalam kelas, jika di kelas itu ada 10 orang mahasiswa, maka 10 macam pula ragamnya. Ada mahasiswa ketika di dalam kelas saat dosen menjelaskan ia lebih suka mendengarkan daripada mencatat, ada pula mahasiswa yang mencatat hal-hal yang dianggap penting saja, bahkan ada juga mahasiswa yang terus dari awal hingga akhir perkuliahan tak berhenti mencatat, karena ia menganggap seluruh ucapan dosen itu penting.


 Untuk sementara waktu, apapun kesukaan anda, bagaimana pun cara anda belajar di kelas, hal yang terpenting adalah fokus dan tetap serius, kalau belum bisa fokus, maka jangan anda mengganggu teman anda yang sedang fokus dan serius. Memang, belajar di perguruan tinggi anda mendapatkan ilmu secara langsung dari dosen hanya sedikit, jika dipersenkan mungkin hanya 20-30%, selebihnya andalah yang dituntut untuk mengembangkan pengetahuan anda sendiri. Akan tetapi jika anda di dalam kelas dapat fokus dan serius, ilmu yang 20-30% dari dosen itu dapat anda serap dengan baik dan memahami seutuhnya, maka anda sudah tergolong sebagai mahasiswa yang cerdas.

Mahasiswa yang cerdas, bukanlah mahasiswa yang datang ke kampus hanya membawa 1 buah buku atau bahkan hanya membawa selembar kertas saja, atau pula mahasiswa yang tidak pernah mencatat sama sekali, ataupun mahasiswa yang selalu mendebat dosennya karena ia merasa lebih hebat daripada dosennya. Akan tetapi mahasiswa yang cerdas dan luar biasa adalah mahasiswa yang mendalami setiap apa yang disampaikan oleh dosennya dan jika tidak faham ia akan mencari pemahaman itu baik dengan cara bertanya ataupun dengan cara mencari referensi yang berkaitan,dan sikap seperti itu hanya dimiliki oleh mahasiswa yang serius dan fokus. Pantaslah  sebuah pepatah Arab mengatakan;

man jadda wa jada.’                                          
(Siapa yang serius  maka ia berhasil).

Saya ingin mengatakan sesuatu kepada anda. Kalimat ini sepintas terlihat kejam tetapi jika dibaca dua atau tiga pintas maka terasa pantas ;

Fokus dan seriuslah anda kuliah, kalau anda kuliah hanya untuk gaya-gayaan saja atau memang tidak ada niat dan usaha untuk bisa fokus dan serius lebih baik anda berhenti kuliah sekarang juga.”

Jika anda kuliah dengan fokus dan keseriusan yang tinggi maka perkuliahan dan sistem belajar anda menjadi terarah dan ketika anda menjadi seorang sarjana, anda akan menjadi seorang sarjana yang handal dan memiliki keilmuan yang sesuai dengan keahlian di bidang anda. Sebaliknya jika anda memang tidak mau untuk fokus dan serius maka tidak tertutup kemungkinan kuliah anda akan putus di tengah jalan dan yang ironisnya lagi adalah meskipun anda telah berhasil menjadi seorang sarjana, maka kualitas keilmuan anda pun sangat minim, yang pada akhirnya membebani mental dan moral anda sendiri, kalau hal ini sudah terjadi maka rasa penyesalanlah yang terus menghantui hati dan fikiran anda.

Comments